This is the head of your page Example HTML page This is the body of your page.



Sunday, October 23, 2016

Ziarah Lampung

Objek Wisata Religi Provinsi Lampung

Di Provinsi Lampung wisata religi masih sangat mungkin dikembangkan. Beberapa tempat dijadikan tempat ziarah bagi penganutnya. Di Bandar Lampung terdapat Masjid Al-Anwar, Vihara Thay Hin Bio, dan lain-lain. Sedangkan di Kabupaten Pringsewu terdapat Kompleks Makam KH. Gholib dan Gua Maria yang tidak hanya dikunjungi wisatawan lokal tetapi juga warga diluar Lampung. Pencapaian visi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung yaitu “Terwujudnya Lampung sebagai daerah Tujuan Wisata Utama Menuju Lampung yang Maju dan Sejahtera 2019”.


BANDAR LAMPUNG

1. Masjid Al-Anwar

Masjid Al Anwar

Masjid yang berdiri pada abad ke-18 ini oleh pemerintah daerah Lampung melalui Kantor Wilayah Departemen Agama Lampung ditetapkan sebagai masjid tertua dan bersejarah di Bandar Lampung. Penetapan itu tertuang dalam SK No.: Wh/2/SK/147/1997.Masjid ini memiliki lahan seluas 6.500 meter ini telah mengalami dua kali renovasi, yakni tahun 1962 dan 1997. Tahun 1962 masjid diperluas dengan tambahan serambi selatan, utara, dan timur. Kini, dapat menampung 1.500 sampai 2.000jamaah. Masjid tertua di Bandar Lampung ini terletak di Jl Laksamana Malahayati, Telukbetung Selatan. Masjid ini memiliki banyak peninggalan kuno, yaitu:

a. Meriam peninggalan Portugisberjumlah 2

b. Kitab tafsir Al Quran berusia 1,5 abad

c. Gentong air dan sumur tua di belakang masjid yang disebut Sumur Seribu Doa.

d. 700 buku-buku ajaran agama Islam berusia 150 tahun yang sebagian dari kumpulan buku ajaran agama Islam itu tidak ada di daerah lain.

Masjid Al-Anwar didirikan oleh Tumenggimg Muhammad Ali dan Penghulu Besar Kiai Muhammad Said yang wafat sebelum zaman kemerdekaan, dimakamkan di Pemakaman Gunung Kunyit, Jalan Yos Sudarso Telukbetung. Untuk menuju ke Masjid Al-Anwar diperlukan waktu sekitar 9 menit atau 3,9 km dari Tugu Adipura dengan menggunakan kendaraan pribadi.


2. Klenteng Thay Hin Bio

Klenteng Thay Hin Bio terletak di Jl Ikan Kakap No 35, Teluk Betung, Bandar Lampung. Klenteng ini merupakan yang tertua di kawasan Teluk Betung dibangun sekitar tahun 1850 setelah meletusnya Gunung Krakatau. Bangunan vihara Thay Hin Bio menghadap ke arah barat, terdiri dari empat bagian utama, yaitu halaman depan, ruang utama, bangunan samping, dan bangunan tambahan. Halaman depan vihara ditandai dengan keberadaan gapura, tiang pagoda untuk membakar kertas dan sepasang patung singa.

Gapura vihara berbentuk setengah lingkaran. Atapnya menyerupai pelana kuda dengan hiasan naga dan ujung melengkung ke atas. Ujung atap yang melengkung ke atas ini adalah simbol hubungan dengan tuhan. Dari segi teknis, bentuk atap seperti itu merupakan salah satu cara agar pada saat hujan air dapat jatuh sehingga tidak menggenang.Gapura didominasi warna kuning dan merah. Warna kuning terutama menghias sisi luar, yaitu pada papan nama dan hiasan sulur. Di bagian luar, yakni di sebelah kanan dan kiri pintu gapura terdapat gambar bikkhu, simbol penjaga yang mempersilahkan umat masuk ke dalam vihara. Sementara di sebelah kanan dan kiri pintu gapura di bagian dalam, terdapat kaligrafi cina dan swastika di dalam bunga teratai. Kaligrafi dimaksudkan untuk mendatangkan energi positif. Sementara hiasan swastika dan bunga teratai untuk melambangkan agama Buddha yang suci.

1) Vihara Thay Hin Bio memiliki beberapa keunikan, antara lain:
     Dari segi sejarah, merupakan vihara tertua di Lampung. Keberadaanya membuktikan 
     bahwa komunitas  masyarakat Tiong Hoa di Bandar Lampung sudah ada sejak tahun 1850.

2) Arsitektur, tata ruang, 
dan seni hias bangunanya khas, mengandung nilai filosofis, arsitektur, seni, dan budaya Tiong Hoa secara umum. Misalnya bentuk atap sopi – sopi,   selain memiliki fungsi teknis untuk mencegah adanya genangan air saat hujan dan mencegah rembetan api jika terjadi kebakaran juga memiliki nilai filosofis yang dapat diketahui melalui hiasanya.

3)  Letak vihara yang berdekatan dengan masjid menunjukkan adanya toleransi beragama

4) .Di sekitar vihara terdapat banyak toko oleh – oleh khas Lampung, sehingga bisa menjadi alternatif wisata

Walaupun masih berfungsi sebagai tempat ibadah, klenteng terbuka untuk kunjungan wisatawan. Klenteng Thay Hin Bio di buka untuk umum setiap hari sekitar pukul 06.30-17.00, tetapi klenteng akan buka lebih lama jika ada upacara keagamaan. Pada saatTahun Baru Chinasuasana klenteng akan lebih meriah dengan dipasangnya berbagai lampion, lilin ukuran besar, bunga-bunga dan ada juga pertunjukan barongsai. Untuk menuju ke Vihara Thay Hin Bio diperlukan waktu sekitar 9 menit atau 3,7 km dari Tugu Adipura dengan menggunakan kendaraan pribadi.

3. Taman Makan Pahlawan
Taman Makam Pahlawan berada di Jl. Teuku Umar Bandar Lampung. Taman Makam Pahlawan  Tanjung Karang ini sendiri memiliki luas 2 hektar lebih dan memiliki daya tampung 1150 makam sedangkan saat ini yang sudah terisi total 804 makam, dengan rincian dari unsur Angkatan Darat 576 makam, unsur Angkatan Laut 25 makam, unsur Polri 31 makam, Pejuang 92 makam,  PNS 2 makam, tak dikenal 9 makam, Laskar 57 makam, dan unsur Angkatan Udara 12 makam. Untuk menuju ke Taman Makam Pahlawan diperlukan waktu sekitar 7 menit atau 2,8 km dari Tugu Adipura dengan menggunakan kendaraan pribadi.

4. Tubagus Machdum

Tubagus Machdum menginjakkan kaki di Lampung pada awal 1700. Sebagai seorang perantau, dalam menyiarkan Islam, Tubagus Machdum hidupnya sering berpindah-pindah ke berbagai daerah di Lampung. Tubagus Machdum meninggal dunia pada akhir 170 dan dimakamkan tidak jauh dari lokasi saat dia terbunuh, yakni di daerah Kuala, Telukbetung Selatan. Sebuah tempat yang letaknya tidak jauh dari pinggiran laut di bilangan Jalan Yos Sudarso, Panjang. Makam keramat itu menyerupai rumah yang di dalamnya terdapat tiga kuburan diaantaranya tempat peristirahatan terakhir Tubagus Machdum, lalu Hasanudin, dan satu lainnya kuburan benda-benda peninggalan Tubagus Machdum. Untuk menuju ke Makam Tubagus Machdum diperlukan waktu sekitar 14 menit atau 7,5 km dari Tugu Adipura dengan menggunakan kendaraan pribadi.

5. Tubagus Yahya

Selain makam Tubagus Machdum di Kuala, Telukbetung Selatan, di Kahuripan, Telukbetung Barat, juga terdapat makam Tubagus Yahya. Kedua ulama ini masih memiliki keterkaitan keluarga, yakni berasal dari keturunan Sultan Hasanuddin, Banten. Sama halnya seperti Tubagus Machdum, makam Tubagus Yahya dijadikan tujuan peziarah dari berasal warga sekitar maupun luar Lampung, seperti Pulau Jawa, tepatnya dari Serang, Banten. Biasanya peziarah memenuhi lokasi makam saat menjelang Ramadan dan Idul fitri.

Tubagus Yahya merupakan musafir yang datang dari Kenari, Jawa. Ia datang ke Lampung sekitar 1900-an. Saat pertama kali datang, Tubagus Yahya menetap di rumah H. Yusuf.Saat giat-giatnya menyebarkan Islam sekitar 1930, Tubagus Yahya meninggal dunia karena sakit. Setelah meninggal, Tubagus Yahya dimakamkan di Kahuripan, Telukbetung Barat. Untuk menuju ke Makam Tubagus Yahya diperlukan waktu sekitar 12 menit atau 5 km dari Tugu Adipura dengan menggunakan kendaraan pribadi.

6. Wali Samin
Sumur7
Wali Samin di Jalan Cipto Mangukusumo, Gang Kamboja No. 6, Sumurbatu, Telukbetung Utara, Bandar Lampung. Pada nisan makamber ­ marmer itu tertulis Wali Samin bin Muhammad, wa­fat 28 Agustus 1982. Makam tersebut berada dengansatu kom­pleks dengan lokasi 7 Sumur  yang dibuat sang Wali. Sumur tersebut diyakini memiliki khasiat untuk pengobatan dan tujuan lainnya. Tidak sedikit warga sekitar dan penduduk di luar kota yang datang untuk mengambil air tersebut. Untuk menuju ke Makam Tubagus Yahya diperlukan waktu sekitar 4 menit atau 1,7 km dari Tugu Adipura dengan menggunakan kendaraan pribadi.


7. Tubagus Al Faqih di Way Gubag Bandar Lampung

8. Tubagus Yusuf di Kota Karang, Teluk Betung

9. Nyi Jukariah di Pulau Kubur TPI Lempasing

10. Tubagus Sangkra di Pantai Queen Artha TPI Lempasing

11. Tubagus Buang di Gunung Kunyit, Kukaraja

12. Wali unay di Kemiling


LAMPUNG SELATAN

1. Makam Radin Intan II
Makom Radin Intan II
Benteng dan Makam Radin Intan II terletak di Desa Gedungharta, Kelurahan Cempaka Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Semasa hidupnya Radin Intan II mendirikan benteng-benteng yang pada umumnya berupa benteng alam berbentuk gundukan tanah dan parit-parit buatan. Saat ini Benteng-benteng tersebut sebagian telah hilang dan tidak ditemukan sisa-sisanya. Sedangkan benteng pertahanan yang masih tersisa adalah benteng pertahanan Radin Intan II di Cempaka Desa Kahuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Pada benteng ini didalamnya terdapat makam Radin Intan II. Apabila akan mengunjungi tempat ini pengunjung dapat menuju ke Komplek Makam Radin Intan II yang berjarak 75 km dari Kota Tanjungkarang, dan 167 km dari Bakauheni. Lokasinyapun mudah dijangkau dengan semua jenis kendaraan, sebab berada di pinggir jalan yang memakan area 3.750 m² yang terdiri dari makam, taman, benteng, dan rumah informasi.

2. Makam Ratu Darah Putih


Jejak peninggalan Ratu Darah Putih bisa dilihat mulai dari Desa Kuripan, Penengahan, hingga Palasaji. "Kalau yang di Kuripan, kami menyebutnya Samiaji," kata kuncen Prasasti Palasaji itu. Jejak lain ada di Palas Pasemah--Prasasti Palas Pasemah, ditemukan tahun 1958--yang kerap disebut Batu Tapak. Dari Palas Pasemah, jejak Ratu Darah Putih berlanjut ke Batu Payung di Pusingan, Labuhan Maringgai, Lampung Timur. "Kalau di Batu Payung, jejak Ratu Darah Putih berada di bawah air.

3. Makam Syekh Ahmad Hasanudin

Berada di kaki Gunung Rajabasa, Kalianda, Lampung Selatan yang masih memiliki silsilah keluarga dengan Sultan Hasanudin yang juga aktif menyebarkan agama Islam di Lampung Selatan.

4. Makam Al-Habib Ali bin Alwi Al Idrus

Berada di Desa Ketapang RT.03 Kec. Ketapang, Lampung Selatan. MELETUSNYA Gunung Krakatau pada 1883 juga ikut memberi pengaruh penyebaran agama Islam di Lampung. Para pemukim asal jazirah Arab yang semula masih menetap di pesisir, mulai masuk. Salah satunya adalah penyiar agama Islam asal Hadramaut, Yaman, yakni Habib Alwi bin Ali Al Idrus yang makamnya di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Makam itu disertai dua makam yang konon murid sang Habib di dalam Masjid Nurul Huda, Desa Ketapang. Hingga kini makam itu terus diziarahi umat Islam dari berbagai daerah.

Juru kunci makam Habib Alwi bin Ali Al Idrus, Dulhadi, menceritakan sebelum memasuki Desa Ketapang, penyiar Islam itu peserta pengikutnya tinggal di Dusun Pegantungan, Bakauheni. Di sana mereka memperdalam agama dengan Habib. "Setelah Gunung Krakatau meletus tahun 1883, Habib Alwi kembali berlayar menuju ke Desa Ketapang”.

Salah satu peninggalan Habib dan pengikutnya saat tinggal di Bakauheni adalah sebuah sumur yang airnya tetap tawar walaupun terintrusi air laut. Di dalam Masjid Nurul Huda ada dua nisan berdekatan tapi berbeda. Makam sang Habib tertutup kelambu, sedangkan makam di sebelahnya tidak. "Konon makam itu merupakan makam murid kesayangan Habib. Di papan pengumuman masjid terdapat foto bangunan surau dan silsilah keturunan Habib. Tercantum keturunan Habib Alwi Al-Idrus, mulai dari Abdurrohman bin Syekh Nul Karim, Abdurrohim bin Abdurrohman dan terakhir Abdurrouf bin Abdurrohim. "Keturunan Habib yang masih hidup kabarnya ada diLabuhan maringgai, Lamtim. Disana juga ada makam saudara kandung Habib.”

5. Makam Pamutekh Agung

Sebuah Makam tua menjorok jauh dari bibir pantai  keramat  Kahai, Desa Rajabasa Kalianda, Lampung Selatan. Menurut turun temurun, inilah makam tertua di Lampung Selatan.

LAMPUNG BARAT

1. Makam Syekh Aminullah

Berada di Keramat Manula  di Lemong, Krui. Beliau adalah penyebar Islam di Lampung Barat dan wafat sekitar 1525 Masehi.

2. Makam Raja Selalau

Lokasi berada di belakang Gedung Dalom Paksi Buay Pernong Kecamatan Batu Brak, merupakan makan tokoh penyebar agama Islam dan pemuka masyarakat pada masa lampau.

3. Makam Keramat RataI

Lokasi berada didepan masjid Sukarami tidak jauh dari tebing Way Rubok Kec. Balik Bukit, Liwa, merupakan makam tokoh penyiar agama Islam pada masa lalu.

4. Makam keramat Saimenapik, makam masa Islam, sebagai makam orang pertama yang bertempat tinggal di Liwa yang disebut Sai Mena Tepik, Kec. Balik Bukit-Liwa.

5. Makam Tua Begaluh

makam masa Islam, lokasi berada di Landos Suka Marga Pekon Empulau Ulu, Kec. Balik Bukit Liwa. Dipercaya merupakan nenek moyang masyarakat suku marga keturunan buay belunguh.

6. Makam Selalau Pantai Selatan

makam masa Islam, letaknya sekitar Lentera Selalau, Kuala Pasar Krui, Kec. Pesisir Tengah.

7. Makam Tua Way Sindi

makam masa Islam, letaknya diatas bukit yang merupakan kampong tua Way Sindi, Kec. Pesisir Tengah

8. Makam Si Agul-Agul

makam masa Islam. Berada di pekon Way Sindi, Kec. Pesisir Tengah, Merupakan makam tokoh pejuang melawan penjajahan Portugis pada abad ke-18.

9. Makam Keramat Manulah

makam masa Islam, berada di pinggir laut Kec. Lemong berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.

10. Makam Maja

merupakan tokoh agama yang datang dari Sekala Brak, lokasinya di pinggir Way Tenumbang sekitar 1 km dari jembatan Way Tenumbang, Kec. Pesisir Selatan.

11. Makam Serunting

berada di pinggir laut Pekon Tanjung Setia, Kec. Pesisir Selatan.

12. Makam Raja Sakti

berada di Pekon Gedung Cahya Kuningan, Kec. Bengkunat.

13. Keramat Jekhambai/Makam Sekerumong

makam masa Hindu-Budha, lokasi Kec. Belalau, Pekon Bedudu. Makam ratu terakhir kerajaan Sekala Brak, di sekitarnya terdapat pecahan keramik dan bekas pecahan logam, juga terdapat batu berornamen pakis menyerupa huruf W.



1. Makam Keratuan Nuban berada di Jl. Negara Gedung Dalem, Sukadana

2. Minak Brajo Seleban di Desa Braja Harjosari



1. Makam Minak Smulasem di Dusun Bunuk, Lingkungan 9, Desa Kalicinta, Kotabumi, 
Lampung Utara.

2. Makam Minak Triodeso berada di Desa Skipi, Kec. Bukit Kemuning

3. Makam Ratu Ibu berada di Desa Pekurun Kec. Abung Barat

4. Makam Putri Panjang Rambut berada di Desa Negeri Ujung Karang Kec.Muara Sungkai

5. Makam Sahidi Maulana  Hasanuddin (Kramat Hidup) berada di Desa Negeri Ujung Karang                 Kec.Muara Sungkai

6. Makam Raja di Lawuk di perkampungan Canguk Gacak komplek makam Trio Diso

7. Situs Changuk Ghaccak adalah situs sejarah berupa komplek makam, berada di Kampung 
    Skipi Kec. Abung Tinggi.

8. Situs Keramat Tetabeng adalah situs sejarah berupa komplek makam, berada di Way 
    Tetabeng Abung Selatan

9. Situs Keramat Banjarmasin adalah situs sejarah berupa komplek makam kuno, berada di 
    selatan Way Pengubuhan

10. Situs Peninggalan Sukadana Tuha Sungkai di Bunga Mayang



1. Makam Yuan Hwa berada di Metro Timur


LAMPUNG TENGAH

1. Makam Malik Abdullah berada di Desa Surabaya Ilir, Kec. Bandar Surabaya

2. Gua Maria merupakan gua buatan/tempat ziarah berada di Desa Fajar Mataram, 
    Kec. Seputih Mataram

3. Ayahanda Sunan Gunung Jati di Kec. Surabaya Ilir

4. Kuburan Keramat Kampung Poncowati

5. Keramat Teluk di Padang Ratu

6. Keramat Karang Sio di Padang Ratu

7. Keramat Bandar di Padang Ratu

8. Situs Gedong Ratu di Padang Ratu


TULANG BAWANG

1. Makam Bata Bagus Ali berlokasi di Tulang Bawang

2. Makam Tokoh Pahlawan Minak Gulung, berlokasi di Desa Tiuh Toho, Kec. Menggala, 
Tulang Bawang.

3. Makam Menak Sengaji, Menggala

4. Makam Menak Ngegulung, Menggala

5. Makam Menak Madun, Menak Melako dan Minak Patih Prajurit di Pagar Dewa

6. Makam Minak Rio Kuaso di Umbul Piring, Menggala


TULANG BAWANG BARAT

1.  Makam Minak Indah/Tuan Rio Sanak berada di Penaragan/Kec. Tulang Bawang Tengah

2.  Makam Tuan Rio Mangkubumi di Kec. Pagar Dewa

3.  Makam Tuan Rio Cikai di Langek (Hulu Balang Kerajaan Tulang Bawang) berada di 
     Kec. Pagar Dewa

4.  Makam Tubagus Buang (Pahlawan Islam) di Kec. Pagar Dewa

5.  Makam Prajurit Hidayatullah (Pahlawan Islam) di Kec. Pagar Dewa

PESISIR BARAT

1.  Makam Gajah Mada

Gajah Mada diyakini meninggal dan dimakamkan di Lampung, tepatnya di Pekon (Desa) Kerbanglanggar, Kecamatan Pesisir Utara, Pesisir Barat. Keyakinan itu dikuatkan dengan adanya pusara makam serta peninggalan berupa keris, mahkota, pedang, tombak, ikat pinggang, ikat kepala, dan peninggalan lainnya.


1. Makam Gunung Putri berlokasi di Tiuh Memon, Kec. Pugung

2. Makam Ratu Sangkhira berlokasi di Tiuh Memon, Kec. Pugung

3. Makam Kuno berada di Padang Manis, Kec. Wonosobo

4. Makam Pangeran Jiwa Kesuma/Tujuh Kurungan berada di Kec. Wonosobo, Gisting



1.  Makam K.H. Gholib

Berada di wilayah Pringsewu Barat adalah salah satu penyebar agama Islam yang cukup terkenal, khususnya di wilayah Tanggamus yang membuka Pondok Pesantren Gholib sampai masjid-masjid bersejarah yang ada di wilayah Lampung.

2.  Gua Bunda Maria

Berada di Pajaresuk, Pringsewu



1. Gunung Keramat

Puncak Gunung Betung, Kiai Sultan Alamsyah, Batin Panji, Dalom Kesuma Ratu, Raden Jaya Kesuma Ratu, Pangeran Jaya Sakti, Pangeran Jaya Kesuma


1.  Makam Keramat Bukit Napas berada di Bukit Harapan, Kec. Way Tuba

2.  Makam Minak Pangeran Buay Sugih berada di Blambangan Umpu

3.  Makam Ratu Jimat berada di Blambangan Umpu

4.  Batu Mahligai di kampong Gedung Batin di Blambangan Umpu